contoh polo shirt ( kaos berkerah)
Kaos polo yang dikenal juga oleh masyarakat kita sebagai kaos kerah kini telah dipakai oleh berbagai kalangan, mulai dari kalangan atas, menengah bahkan kalangan bawah dengan berbagai merk. Baju yang dapat bersifat santai bahkan resmi ini pun sering digunakan untuk media promosi oleh berbagai perusahaan dengan berbagai bidang untuk menyampaikan pesan promosi untuk para konsumen mereka.
Dulu kaos polo shirt digunakan biasanya untuk pakaian olahraga, tetapi sekarang berbeda, perkembangan sekarang ini kaos polo telah merambah dunia fashion dan digunakan dalam berbagai kesempatan, teramasuk waktu santai.
Trend polo shirt ini sangat baik untuk dimanfaatkan bagi para produsen kaos, selain telah menjadi trend dan dikenal di masyarakat umum, bahan serta kegunaannya yang resmi karena berkerah sangat potensial untuk ditawarkan ke berbagai perusahaan sebagai kaos promo, kaos karyawan atau bahkan kaos olahraga.
Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk jenis kaos ini antara lain kain Lacoste Cotton, Lacoste CVC, Lacoste PE dan berbagai jenis bahan lainnya yang dapat dieseuaikan dengan budget kita. Beberapa elemen tambahan yang bisa ditambahakan pada pakaian ini antara lain saku di bagian dada, atau sablonan serta bordir logo atau teks yang bisa diletakkan di bagian dada, lengan atau punggung.
Kronologis asal usul kaos polo
Diakhir tahun 1800-an
Di akhir abad ke-19 seseorang yang bernama John E Brooks berkunjung ke Inggris. Cucu dari pendiri Perusahaan Brooks Brothers di US ini memperhatikan kerah baju pemain saat ia menyaksikan sebuah pertandingan Polo. Kerah tersebut terlipat kebawah dan ditahan dengan kanding untuk menghindarinya tertiup angin. Terkesan akan hal itu, ia memiliki ide untuk menambahkan kerah tersebut pada pakaian kaos.
Setelah diaplikasian kaos tersebut diperkenalkan pada tahun 1896 dan menjadi ikon pakaian formal serta mampu mengubah wajah pakaian pria untuk selamanya. Kaos ini dikatakan sebagai “Barang yang paling banyak ditiru dalam sejarah fashion”. Brooks Brothers menamkan kaos tersebut sebagai kaos polo. Ini adalah permulaan dari asal usul kaos polo.
tahun 1920
Tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kaos polo. Pada tahun ini seorang pedagang keturunan Argentina-Irlandia dan seorang pemain Polo bernama Lewis Lacey membuka toko pria di Buenos Aires untuk menjual kaos Polo dengan gambar bordiran seorang pemain Polo.
tahun 1926
Seseorang yang paling berpengaruh dalam perkembangan desain kaos polo adalah legenda tennis Prancis yaitu Jean Rene Lacoste (1904 – 1996). Kebanyakan orang menjulukinya sebagai “pencetus” kaos polo modern. Ia menciptakan desain kaos polo lengan pendek karena pada saat itu kaos polo masih menggunakan lengan panjang yang dirasa menyulitkan untuk bergerak. Selain itu ia juga memutuskan untuk menggunakan kerah yang tidak kaku dan bagian belakang yang lebih panjang agar tidak mudah terselip, yang kita kenal sebagai tennis tail pada saat ini.
Inovasi terpenting yang terjadi pada saat itu adalah penggunaan bahan katun pique. Lacoste menggunakan katun pique yang berfungsi untuk ketahanan dan kenyamanan bernafas. Lacoste menggunakan kaos ini pada pada saat memenangkan pertandingan US open championship pada tahun 1926. Kemenangkan ini memberikan sensasi pada gaya baru yang dikenakannya.
Tahun 1933
Pada tahun 1933 Lacoste dan temannya Andre Gillier sang produsen pakaian rajut mendirikan La Société Chemise Lacoste (Perusahaan Kaos Lacoste). Perusahaan ini memproduksi kaos lembut yang mirip dengan ia kenakan pada tahun 1926. Pada akhir tahun 1940-an, istilah ‘polo’ telah digunakan tidak hanya untuk kaos kerah yang digunakan oleh pemain Polo tetapi juga oleh siapa saja yang menggunakan kaos lembut berkerah ini.
Tahun 1951
Pada tahun 1951, Lacoste mencetuskan ide yang brilian. Ia mengembangkan baju tenis yang putih menjadi berbagai variasi warna. Lacoste juga mulai melakukan ekspansi ke Amerika. Tak terduga produk yang ia produksi meledak di pasaran. Sejak saat itu kaos polo merupakan simbol yang menyatakan status sebagai olahragawan yang kompeten.
Tahun 1954
Sekitar tahun ini, Fred Perry sang legenda tenis lainnya memutuskan untuk membuat “versi sendiri” dari produk buatan Lacoste. Ia menggunakan bahan yang sama yaitu katun pique. Ketenaran Perry membuat kaos polo miliknya mampu bersaing dengan desain asli milik Lacoste. Produk Perry tersebut menjadi pilihan bagi para remaja saat itu. Ini adalah salah satu asal usul kaos polo menjadi trend di kalangan anak muda.
Pada tahun ini Ralph Lauren ingin memberikan perusahaan pakaian casual miliknya dengan nama yang menggambarkan kecanggihan dan keabadian. Ia menamakannya dengan nama olahraga berkelas yaitu Polo.
Tahun 1980-an menjadi dekade persaingan antara kaos polo buatan Lacoste dan Ralph Lauren. Karena saat itu Lauren memiliki merk yang unggul sedangkan pasar sedang mengalami kejenuhan kepada Polo buatan Lacoste membuat Polo Lauren memenangkan persaingan.
Tahun 1990-an
Selama tahun 1990-an kaos polo menjadi standar pakaian bisnis resmi untuk industri berteknologi tinggi dan menyebar hingga ke industri lainnya.
Hotline: 082242613280
0 komentar:
Posting Komentar